
Assalamualikum
Wr. Wb.
Di hari yang
indah dan cerah ini marilah kita renungi sejenak tentang apa yang telah berlaku
dalam hidup kita hari kemarin, sekarang dan besok. Agar kedepan kita lebih baik
dari kemarin dan hari ini.
Rasulullah
Saw bersabda:


“Barangsiapa
yang pada hari ini kondisisinya lebih baik dari hari kemarin maka dia telah
beruntung. Dan barangsiapa yang kondisinya kemarin lebih baik dari hari ini
maka dia telah merugi. Dan barangsiapa yang besoknya lebih jelek dari hari ini
berarti dia telah terlaknat.” (HR. Tirmidzi)
Aduhai
betapa banyaknya manusia yang melupakan dirinya sehingga Allah melupakannya.
Mengapa mereka tidak sadar juga, meskipun mereka terus diberi peringatan.
Dengan apalagi mereka dapat disdarkan jika kalamullah saja mereka tak
peduli.
Sebagian
muslimin atau muslimah cenderung kesibukannya menghina muslimin yang lain
sementara dia lupa terhadap kejelekan dan dosa-dosanya yang dilakukan.
Bicaranya
tentang keimanan dan seluk beluknya indah dan tuntas dari segala
permasalahannya, demikian pula tentang syari’ah dan keindahan berpegang teguh
kepadanya, namun dimatanya setiap amalan orang lain selain diri dan jama’ahnya
salah dan jelek.
Tak
segan-segan dia mengghibah (menggunjing) saudara muslimnya dengan ejekan
dan gelaran yang buruk, sedang dia lupa dengan peringatan firman Allah:
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ
إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ
أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا
اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
“Wahai
orang-orang beriman, jauhilah oleh kalian sebagian besar dari rasa curiga
kepada sesama mukmin. Karena curiga kepada sesama mukmin itu dosa. Janganlah
kalian memata-matai sesama mukmin. Janganlah kalian menggunjing satu sama lain.
Patutkah seorang di antara kalian dengan senang hati memakan daging bangkai
saudaranya? Tentu kalian benci hal itu. Taatlah kepada Allah. Sungguh Allah
Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang kepada semua makhluk-Nya.” (Qs. Al Hujurat, 49: 12).
Apakah
tampilan akhlaq seperti ini baik ? Renungkanlah hadits Rasulullah Saw:
“Orang
mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaqnya.” (HR. Muslim)
Marilah
menghiasi diri dengan akhlaq mulia setelah membenahi pemahaman Islam yang benar
dan menguatkan iman dengan ilmu yang haq (benar), maka buahnya adalah
akhlaq yang indah (Al Karimah).
Apa artinya
ilmu yang luas, iman yang kuat sedang akhlaqnya jelek ?
Renungkanlah…..!
Walhamdulillah…
